Beberapa waktu lalu, saya menerima sebuah undangan resmi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Undangan itu ditujukan kepada saya sebagai Ketua Umum IASPRO, untuk hadir sebagai narasumber dalam kegiatan studi banding pemetaan potensi, kompetensi, serta talenta ASN yang akan dilaksanakan pada Kamis, 18 September 2025 di Jakarta.
Jujur, ini bukan sekadar undangan biasa. Bagi saya pribadi, ini adalah bentuk kepercayaan dan tanggung jawab besar. Bagaimana tidak, kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat penerapan sistem merit di seluruh instansi pemerintah, sekaligus mendukung penyusunan perubahan regulasi tentang Manajemen Talenta ASN.
Ketika membaca undangan yang ditandatangani oleh Deputi Bidang SDM Aparatur, Aba Subagja, ada rasa haru dan bangga. Saya teringat perjalanan panjang bersama rekan-rekan di IASPRO, bagaimana kami terus berupaya mengembangkan standar kompetensi, memperkuat asesor, hingga akhirnya dipercaya untuk terlibat dalam forum strategis di tingkat nasional.
Bagi saya, menjadi narasumber bukan soal tampil di depan forum, melainkan soal berkontribusi nyata. Saya percaya, pemetaan potensi dan kompetensi ASN adalah pondasi penting untuk membangun aparatur sipil negara yang benar-benar siap menjawab tantangan zaman. ASN yang unggul, profesional, dan berintegritas hanya bisa lahir dari sistem yang objektif dan transparan.
Saya menyambut kesempatan ini dengan penuh syukur dan tanggung jawab. Semoga apa yang saya bagikan nanti bisa memberi manfaat, bukan hanya bagi peserta forum, tapi juga bagi arah kebijakan pengelolaan SDM aparatur di Indonesia ke depan.
“Setiap langkah kecil menuju perbaikan SDM aparatur adalah kontribusi untuk Indonesia yang lebih baik.”
